• MA MUHAMMADIYAH WATULIMO
  • We are the Future School

Best Practices Guru MA Muhammadiyah

Menyusun Best Practices

 

Best Practice  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

best practice ini dilakukan berdasarkan Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Berlokasi di  MA Muhammadiyah Watulimo Trenggalek, best practice ini dilakukan pada lingkup pendidikan madrasah Aliyah pada tanggal 4,7,16,17 Nopember 2022. tujuan yang  ingin dicapai adalah meningkatkan hasil belajar biologi dengan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pemanfaatan media pembelajaran PPT (power point) dan video.

best practice  ini didasarkan pada latar belakang sebagai berikut :

  1. minat belajar peserta didik masih rendah, hal ini dapat dilihat dari keaktifan dan perhatian peserta didik pada proses pembelajaran berlangsung
  2. Peserta didik kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran
  3. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru
  4. Rata – rata hasil belajar peserta didik masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

berdasarkan latar belakang tersebut praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat dijadikan acuan guna meningkatkan minat belajar peserta didik. Terbukti pada saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media pembelajaran PPT (power point) serta video peserta didik lebih aktif, kreatif dan tanggungjawab hingga akhir proses pembelajaran. Praktik pembelajaran ini juga dapat menjadi bahan perbandingan atau studi banding dan sekaligus menjadi wacana bagi tenaga pendidik ke depannya untuk lebih kreatif dalam menciptakan proses pembelajaran yang inovatif. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi diri saya sendiri untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Praktik pembelajaran ini juga mengispirasi tenaga pendidik lain untuk lebih kreatif, hal ini terbukti dari hasil observasi bahwa observer setuju dengan proses pembelajaran tersebut.

sebagai guru dan fasilitator peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini sangat berpergaruh terhadap hasil belajar pesertadidik. sehingga guru harus mampu mengembangkan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan lebih mandiri dalam memecahkan masalah dengan cara berliterasi dan juga bernumerasi dengan memanfaatkan sumber belajar yang relevan. Dan kondisi proses pembelajaran seperti ini dapat berakibat pada  peningkatkan hasil belajar peserta didik

Berdasarkan hasil kajian literatur dari beberapa buku dan jurnal serta wawancara kepada beberapa pihak ( Teman Sejawat, Guru, kepala sekolah, pengawas dan pakar pendidikan ), faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar peserta didik diantaranya :

Faktor internal

  1. Rendahnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan
  2. Kemampuan peserta didik dalam pembiasaan berliterasi dan bernumerasi yang masih rendah
  3. Latar pendidikan orang tua yang rendah berakibat kurang mampu untuk mendampingi anaknya dalam pembelajaran sehingga menyerahkan pembelajaran ini sepenuhnya kepada pihak sekolah.

Faktor eksternal

  1. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher - centered), dimana guru masih asyik dengan kebiasaan menggunakan metode ceramah satu arah dan pemberian tugas selama proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan peserta didik kurang terlibat penuh dalam proses pembelajaran dan tidak mendidik anak - anak lebih mandiri.
  2. Guru kurang kreatif dalam mengunakan media pembelajaran yang lebih menarik
  3. Guru belum mampu memilih model, metode dan media pembelajaran yang tepat

tantangan yang saya hadapi dalam praktik ini adalah :

  1. Guru harus mampu merancang model, metode dan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan guna mengatasi kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran.
  2. Penggunaan model, dan metode pembelajaran yang tepat dan inovatif dapat meningkatkan kreatifitas dan partisipasi penuh peserta didik dalam proses pembelajaran
  3. Penggunaan model pembelajaran Problem Based learning (PBL) dan metode diskusi, praktikum serta media pembelajaran PPT membuat peserta didik lebih aktif dan bertanggungjawab serta lebih percaya diri selama proses pembelajaran berlangsung
  4. Pada proses PPL PPG di pertemuan pertama, guru juga mendapat tantangan dalam berkomunikasi dengan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong. Dimana pada saat itu sinyal jaringan terputus karena kondisi cuaca saat itu kurang bersahabat dan topografi daerah yang berada di pegunungan.

Berdasarkan Tantangan – tantangan diatas, maka yang terlibat dalam hal ini adalah :

  1. Guru, peran guru dalam hal kompetensi pedagogik dan profesinal harus lebih ditingkatkan
  2. Peserta didik, peserta didik harus berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajarnya

 

untuk menghadapi berbagai masalah, guru harus mampu mencari atau menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik

 

 

Anis Emi Sundari,S.P