Demi Wujudkan Madrasah Berkemajuan, Pengawas Madrasah KEMENAG Trenggalek Lakukan Kunjungan Kerja ke MA Muhammadiyah Watulimo, Begini Pesannya !

MAM Watulimo- Selasa (21/01/25), Drs. Gusani, M.PdI  selaku pengawas Madrasah Aliyah dari Kementrian Agama (Kemenag) Kab. Trenggalek melakukan kunjungan ke MA Muhammadiyah (MAM) Watulimo. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja yang bertujuan untuk pembinaan Madrasah, demi mewujudkan Madrasah Berkemajuan di lingkungan kerja KEMENAG Kab. Trenggalek.

Kegiatan ini bertempat di ruang guru MAM Watulimo dan diikuti oleh seluruh dewan guru. Yuyun Rahmawati, S.E selaku Kepala Madrasah dalam sambutannya menyampaikan sangat berharap untuk diberi arahan, dan motivasi untuk peningkatan ghiroh guru dalam jihad di jalan pendidikan.

Dalam kunjungan ini Gussani menyampaikan beberapa pesan , pertama harus ditanamkan kerja ikhlas dalam benak Bapak/Ibu guru. Kedua, komitmen guru dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga merupakan suatu hal yang penting.

“Ketika kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga, maka untuk mengembalikan itu sulit. Imbasnya pada berkurangnya siswa. Jika siswa semakin berkurang, pasti turut berpengaruh pada semangat belajar siswa” ungkap Gusani.

Dalam hal ini, Gusani menakankan pentingnya kerjasama antara yayasan, komite, dan guru untuk melakukan upaya-upaya peebaikan untuk menggait siswa baru.

“Saat ini, sistemnya adalah jemput bola dan lobi. Bukan hanya sekedar pasang baliho dipinggir jalan, dan tidak hanya sekedar mendekati siswanya tapi orang tuanya juga harus didekati,” tegasnya.

Ketiga, Gusani menyampaikan agar guru tetap tenang dan menjalankan pembelajaran abad-21 yakni dengan menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dan  mengintegrasikan literasi dan numerisasi.

“Terdapat 5 karakter yang perlu diintegrasikan yaitu, religius, nasionalis, gotong royong, mandiri (siap berdikari), dan berintegritas,” jelasnya.

Ia menambahkan, guru juga harus menerapkan keterampilan berfikir abad-21 yang meliputi 4C; Creative, Critical Thingking, Communicative, dan Collaborative. Yang mana dalam kurikulum merdeka diringkas menjadi “Penguatan Profil Pelajar Pancasila”.

Terakhir, Gusani menghimbau agar delegasi porseni harus dipersiapkan dengan baik dan semoga memdapatkan hasil yang  maksimal.

“Bapak/Ibu guru sekalian harus yakin ketika kita  menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita. Kuncinya adalah ikhlas dan bersungguh-sungguh,” tutupnya.***

(Siska Fadhilatul Laili-Guru MAM Watulimo).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *