Efek Buruk Balas Dendam Ketika Berpuasa

Secara umum, berpuasa adalah moment dimana kita harus menahan rasa lapar dan haus serta hawa nafsu dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Saat itu pasti sering kali kita secara sengaja maupun tidak sengaja membayangkan beragam makanan atau minuman menyegarkan. Terutama di siang hari yang terik, pasti yang kebanyakan terlintas di pikiran adalah es campur yang segar dengan es batu yang banyak ditambah lumeran susu kental manis diatasnya hmm segarnyaaa !. Begitupun saat melihat penjual makanan, pasti ingin rasanya membeli banyak makanan untuk dimakan saat berbuka, atau sering kali disebut “hunting takjil”. Padahal sebenarnya budaya membeli terlalu banyak makanan sangat tidak baik, karena akan menyia-nyiakan makanan apabila makanan tersebut tidak termakan.

Saat adzan maghrib tiba, berbuka puasa pasti menjadi momen paling membahagiakan bagi orang yang berpuasa. Pada saat itu terkadang kita tidak menoleransi makanan yang masuk kedalam perut. Dan memilih untuk memakan semua makanan yang tersaji di depan mata, sehingga menganggap hal tersebut sebagai “balas dendam”, yang penting perut kenyang. Padahal di dalam islam dan kesehatan sudah jelas mengajarkan untuk makan secukupnya dan kendalikan diri agar tidak berlebihan. Allah SWT berfirman; “… makan dan minumlah dan jangan berlebihan-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Q.S Al-A’raf ayat 31.

Ketika berbuka puasa alangkah baiknya dilakukan dengan bertahap. Dalam hadis disebutkan, Rasulullah Saw menganjurkan berbuka dengan memakan makanan manis terlebih dahulu, salah satunya adalah kurma, jika tidak ada boleh minum dengan air putih atau makanan manis lainnya. Hal tersebut perlu dilakukan sebab perut kita yang sudah kosong seharian perlu penyesuain terlebih dahulu agar tidak kaget. Jadi, jangan asal langsung makan makanan berat, apalagi asam atau pedas. Menurut banyak pengalaman makan makanan berat secara berlebihan ketika berbuka, apalagi yang terlalu pedas atau asam bisa membuat perut nyeri dan sakit. Apalagi jika seseorang tersebut memiliki sakit maag, tentu akan memperparah kondis lambung. Selain itu perlu diingat, jika manfaat berpuasa salah satunya adalah agar terhindar dari berbagai penyakit. Jika kita tidak menoleransi makanan yang masuk kedalam tubuh maka kita tidak akan merasakan manfaat tersebut, yang ada malah jatuh sakit.

Efek buruk akibat makan terlalu banyak ketika berbuka juga akan menimbulkan rasa kantuk. Sehingga sangat disayangkan jika seharusnya waktu Ramadan ini bisa beribadah tarawih, tadarus, berdzikir, dengan khusyuk malah tertidur dan lupa waktu. Selain itu, perlu diperhatikan juga, sekalipun kita sangat bersemangat berbuka jangan sampai makan dengan tergesa-gesa. Karena hal tersebut bisa membuat resiko tersedak tinggi dan menyulitkan organ pencernaan mengolah makanan yang masuk. Sehingga, mengunyah makanan dengan pelan dan tidak terburu-buru itu lebih baik.

Jika ketika berbuka kita mampu mengontrol hawa nafsu maka, kita akan lebih bisa menikmati setiap sendok makanan yang masuk kemulut. Ketika kita mampu menikmati, maka kita akan merasa cukup dan tidak lupa untuk bersyukur kepada Allah. In Syaa Allah hal tersebut akan membuat kita lebih bersyukur dan ringan dalam menjalankan ibadah puasa. Badan sehat, tidak takut kelaparan, khusuk beribadah, hatipun terasa lebih tenteram.

(Regal – siswi mam watulimo XI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *