
MAM WATULIMO- Setiap sekolah biasanya memperingati hari besar Islam seperti Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan cara yang berbeda-beda.
Ada yang memperingatinya dengan membuat lomba-lomba untuk para peserta didiknya. Ada juga sekolah yang membuat kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memberikan manfaat dan pengetahuan baru kepada peserta Didik.
Tidak terkecuali dengan MA Muhammadiyah Watulimo yang memperingati Isra Mi’raj 1446 H. Sekaligus untuk mengisi libur panjang dengan kegiatan Tadabbur Alam di Kawasan Wisata Gowa Lowo, Watulimo Trenggalek, pada Senin (27/01).
Menurut penuturan dari Yuyun Rahmawati selaku Kepala Sekolah MA Muhammadiyah Watulimo, kegiatan ini bertujuan untuk memperingati hari libur untuk peserta didiknya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Selain itu, Yuyun juga ingin memperkenalkan MA Muhammadiyah Watulimo kepada masyarakat sekitar, karena menurutnya masih ada masyarakat yang belum tahu mengenai sekolahnya tersebut.
“Tujuan dari kegiatan hari ini yaitu untuk mengisi hari libur dengan kegiatan yg lebih bermanfaat, Belajar untuk hidup bermasyarakat, Memperkenalkan MAM Watulimo ke masyarakat, karena masih ada Masyarakat yg belum tahu MAM Watulimo, Mengukur kedisiplinan siswa akan program-program madrasah, dan yang berhubungan dengan Isra’ Mi’raj hari ini adalah untuk merenungkan dan memahami segala kebesaran ciptaan Allah yg diberikan pada makhluknya”, Jelas Yuyun.
Pantauan langsung dari Tim Creator Aliyahmu, para peserta didik tampak asyik melakukan kegiatan Tadabbur Alam ini. Mulai dari bersih-bersih kawasan wisata Goa Lowo sekaligus berwisata masuk ke dalam Goa terpanjang di Asia tenggara tersebut.
Satria Anggara sebagai salah satu peserta didik kelas 11 di MAM Watulimo memberikan pendapatnya mengenai kegiatan Tadabbur Alam yang dirinya lakukan.
Dirinya menjelaskan kalau teman-temannya sangat senang dan bersemangat dengan kegiatan Tadabbur Alam ini, apalagi ada beberapa temannya yang baru pertama kali berwisata ke Goa Lowo.

Disisi lain, Ari Maya sebagai salah satu guru MAM Watulimo berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat dipertahankan, terkhusus kegiatan-kegiatan diluar kelas yang bermanfaat bagi pembelajaran peserta didik.
Pendapat tersebut sesuai dengan salah satu program Madrasah yang diharapkan oleh Kepala Sekolah, yakni belajar tidak hanya diruang kelas tetapi juga bisa mengajak peserta didik untuk belajar langsung dari alam.
Kegiatan Tadabbur Alam ini selain bersih-bersih kawasan wisata, juga dimaksudkan untuk para peserta didik mengenal apa itu Stalaktit dan Stalagmit yang ada dalam Goa Lowo tersebut.
Perlu diketahui bahwa Goa Lowo merupakan salah satu Goa terpanjang di Asia Tenggara. Goa Lowo pertama kali ditemukan oleh seorang warga pada tahun 1931. Penamaan Goa Lowo, yang dalam bahasa Jawa berarti goa kelelawar merujuk pada adanya ribuan kelelawar yang tinggal di dalam gua ini.
Pada akhir kegiatan, para guru dan peserta didik mengakhiri kegiatan Tadabbur Alam ini dengan makan bersama sembari ditemani rintik hujan yang membuat kawasan wisata Goa Lowo semakin eksotis.***
(Muhammad Farid Anfasa / Tim Creator Aliyahmu)